Assalammualaikum Pembaca yang budiman,
Topik kali ini saya ingin membicarakan perihal modal kerja,
dimana jika menggunakan bahasa buku rasa nya kurang nyangkut dikepala, untuk lebih
mudahnya mari kita gunakan sebuah cerita agar pemahaman kita tentang modal
kerja menjadi lebih komprehensif dan mudah di cerna.
Modal Kerja dan Modal Investasi
Bayangkan Anda sedang ingin membangun bisnis toko roti,
supaya bisa berjalan maka anda membutuhkan 2 jenis modal yaitu modal investasi
dan modal kerja.
Modal investasi adalah uang pertama yang keluar untuk
kebutuhan jangka panjang, ibaratnya kerangka tubuh bisnis Anda, salah satu contohnya seperti:
- Ruko
tempat Anda berjualan
- Pembelian
Gerobak Dorong
- Tanah
untuk ekspansi masa depan
- Peralatan
jangka panjang (kompor, meja, lemari display)
Singkatnya, modal investasi adalah aset jangka panjang yang
menjadi tulang punggung bisnis Anda.
Kemudian di sisi lain, modal kerja adalah beban harian yang
membuat bisnis Anda hidup dan buka setiap hari, seperti :
- Tepung
untuk membuat roti
- Vanila
untuk cita rasa
- Kemasan
untuk membungkus produk
- Bayar
Upah Pegawai
Singkatnya Modal kerja adalah dana yang Anda putar setiap
hari untuk menghasilkan produk dan nantinya akan dijual dan mendapatkan pendapatan.
Dana ini sifatnya sakral dimana maksudnya adalah sebisa mungkin tidak dipakai
untuk hal lain selain hal2 diatas.
Ilustrasi Pedagang Bakso Keliling
Sekarang kita gunakan ilustrasi pedagang bakso keliling,
modal investasi nya adalah 5 juta untuk pembelian gerobak, panci dan kompor,
kemudian modal kerjanya adalah 1 juta, dimana 1 juta ini dia habiskan dipagi
hari saat melakukan pembelian daging, bumbu, kemasan dll lalu di siang harinya
dia mulai berjualan dan menjelang magrib dagangannya sudah habis terjual dan
dia memperoleh 1,5 juta.
Nah kronologis waktu dari mengeluarkan Rp 1 juta hingga
menghasilkan Rp 1.5 juta inilah yang disebut "satu putaran modal
kerja".
- 1
putaran = 1 hari kerja (sekitar 7-8 jam)
- 1
bulan = 25 hari kerja
- Artinya,
dalam sebulan, modal kerja Rp 1 juta Anda berputar 25 kali!
Bagaimana cara menghitungnya?
Untuk mengetahui berapa modal investasi dan modal kerja hanya
ada 1 cara yaitu perencanaan awal dan survei harga untuk mendapatkan anggaran
belanja modal investasi, penting bagi pengusaha untuk mengetahui berapa
kebutuhan modal mereka.
Untuk pengusaha yang sudah menyelenggarakan pembukuan maka
putaran modal kerja ini bisa dihitung dengan cara melihat laporan keuangan,
namun sebelumnya kita kenalan dulu dengan istilah dio,dso dan dpo.
Menghitung Modal Kerja melalui Mekanisme DIO, DSO, dan
DPO:
- DIO
(Days Inventory Outstanding): Merupakan jumlah hari yang dibutuhkan
perusahaan untuk menjual persediaan barang. Menghitung DIO membantu
mengukur efisiensi pengelolaan persediaan.
- Rumus
DIO:(Persediaan rata-rata/Harga Pokok Penjualan)×365
- Penjelasan:
Semakin rendah nilai DIO, semakin efisien pengelolaan persediaan.
- DSO
(Days Sales Outstanding): Mengukur rata-rata jumlah hari yang
diperlukan untuk menagih piutang setelah penjualan dilakukan. Menghitung
DSO membantu mengetahui efisiensi dalam menagih pembayaran dari pelanggan.
- Rumus
DSO: :(Piutang Usaha rata-rata/Penjualan)×365
- Penjelasan:
Semakin rendah nilai DSO, semakin cepat perusahaan menerima pembayaran
dari pelanggan.
- DPO
(Days Payable Outstanding): Mengukur rata-rata jumlah hari yang
dibutuhkan perusahaan untuk membayar kewajibannya kepada pemasok.
Menghitung DPO membantu mengetahui seberapa lama perusahaan dapat menunda
pembayaran utangnya.
- Rumus
DPO: :(Utang Usaha rata-rata/Harga Pokok Penjualan)×365
- Penjelasan:
Semakin tinggi nilai DPO, semakin lama perusahaan memanfaatkan waktu
sebelum membayar utang, yang bisa membantu dalam mempertahankan kas.
Menghitung Jumlah Putaran Modal Kerja:
- Lama
Putaran dalam hari atas Modal Kerja dapat dihitung melalui pendekatan
ketiga indikator tersebut untuk mendapatkan pemahaman tentang seberapa
baik arus kas perusahaan dikelola.
- Rumus
Kasar: DIO+DSO−DPO
- Penjelasan:
Hasil ini menunjukkan siklus konversi kas perusahaan. Semakin kecil angka
yang diperoleh, semakin efisien perusahaan dalam mengelola modal kerja.
Dengan kata lain, DIO dan DSO mencerminkan penggunaan dana
perusahaan, sementara DPO mencerminkan seberapa baik perusahaan mengelola utang
agar modal kerja tetap optimal.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara modal investasi dan modal kerja
adalah langkah awal menuju manajemen bisnis yang lebih baik. Modal investasi
memberikan Anda pondasi dasar untuk beroperasi, sementara modal kerja membuat
roda bisnis Anda terus berputar.
Ingatlah, bisnis yang sukses adalah yang mampu mengelola
kedua jenis modal ini dengan bijak. Dengan pemahaman yang lebih baik, Anda siap
untuk membuat keputusan finansial yang lebih cerdas dalam perjalanan bisnis
Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat dan membuka wawasan Anda
tentang dunia permodalan dalam bisnis.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar